Rabu, 10 Februari 2010

PUISIS DARAH

Darah mu Mereka Berjas Dasi

Kaukah itu...? Engkau yg masih menghiasi dalam sayatan sejarah ini? dalam tak kuasa, di ujung jalan kau taburi wajahmu penuh noktah merah..kau masih ada dan masih menghias. Tertidurlah sayang pangkuan ibu pertiwi hangat terasa tidurlah diatas tulang belulang itu kemarin mereka, hari ini engkau dan besok waktuku.. Ini sejarah kita, kemanusiaan tidak berpihak, keadilan pun tak. Kita hanya punya satu sejarah "hidup untuk dibunuh, matipun tak layak" Surga tidak lagi milik kita. Ia milik mereka kaum moralis Mereka lalat berjas-dasi yang menghisap daramu dengan rupiah Tumpah darahmu, pupuk darah juangku Darahmu doamu, bagiku rajin tuk sampaikan maksud-Nya